TEORI
ORGANISASI UMUM
NAMA: KRESNA SAPUTRA
KELAS : 2 KA36
NPM : 14111012
Teori Kepemimpinan :
Bowden (1926), mempersamakan kepemimpinan dengan kekuatan
kepribadian. Tead (1929), kepemimpinan sebagai perpaduan dari berbagai sifat
yang memungkinkan individu mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan beberapa
tugas tertentu. Bogarus (1928), kepemimpinan sebagai
bentukan dan keadaan
pola tingkah laku
yang dapat membuat orang lain berada di bawah pengaruhnya.
Teori Komunikasi
CRAGAN & SHIELDS, 1998 Teori komunikasi merupakan
hubungan di antara konsep teoretikal yang membantu memberi, secara keseluruhan
ataupun sebahagiannya, keterangan, penjelasan, penerangan, penilaian ataupun
ramalan tindakan manusia berdasarkan komunikator (orang) berkomunikasi
(bercakap, menulis, membaca, mendengar, menonton, dan sebagainya) untuk jangka
masa tertentu melalui media.
Teori Motivasi
Douglas McGregor mengemukakan pandangan nyata mengenai
manusia. Pandangan pertama pada dasarnya negative disebut teori X, dan yang
kedua pada dasarnya positif disebut teori Y (Robbins, 2007). McGregor
menyimpulkan bahwa pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan
atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk
perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
Teori Konflik
Adalah Nicolo Machiavelli seorang Italia (1469-1527). Karya
populernya adalah “The Prince” dan lebih dari itu ada karyanya yang lebih
dasyat lagi, yakni :”Discourses On The First Ten Books Of Livy” ditulis dengan
sudut pandang yang cukup berbeda. Pertama adalah sebuah buku pedoman bagi para
penguasa. Sementara yang kedua adalah pernyataan yang sangat dalam bagi seorang
pahlawan Italia yang bermimpi untuk mempersatukan bangsa Italia. Namun
demikian, teori-teori tentang hakikat dan kebesaran manusia pada prinsipnya
sama. Artinya, hakikat manusia pada dasarnya adalah jahat. “Manusia adalah
jahat dan sesungguhnya manusia itu dengan mudah mempertunjukkan kekejamannya”.
Machievelli sepakat dengan konsepsi Polybius tidak hanya terhadap pandangan
terhadap keadaan sebagai satu macam keseimbangan kekuatan, akan tetapi jug
ide-idenya tentang keseimbangan kekuatan sebagai sumber kestabilan dan kondisi
yang bertahan lama. Sesuatu hal yang sangat mungkin bahwa keutuhan Negara dapat
dibentuk hanya dengan tindakan seorang penguasa yang agresif. Namun demikian
bilamana, berbagai macam kekuatan itu memberikan pengakuan dan kepentingan
penguasa, bangsawan dan rakyat akan tercapai suatu kemerdekaan.
Teori Pengembangan Karier
Mitchell dan Krumboltz (1984, 1990, 1996) telah
mendiskusikan inventori penelitiannya secara komprehensif hampir 2 dekade yang
menghadirkan bukti-bukti yang bisa diakui untuk membantu proses pemilihan karir
lewat teori belajar sosial, maka dengan hal tersebut membantu hipotesis yang
bisa di generalisasikan kepada teori konseling karir.Di tahun 1994, Krumboltz
memperkenalkan proposisi yang di ambil dari teori, yang termasuk adalah:
Orang akan menerima pekerjaan bila:
Mereka telah sukses pada tugas yang mereka percaya seperti
performa anggota dalam pekerjaan tadi.
Mereka telah mengobservasi model yang berarti yang telah
diperkuat untuk aktifitas yang dilaksanakan oleh anggota yang bekerja.
Penekanan yang relatif kepada teman berguna untuk mereka,
mereka juga mengamati kata-kata positif dan gambaran yang diasosiasikan dengan
hal tersebut.
Proposisi yang berlawanan bila:
Mereka gagal pada tugas yang mereka percaya bisa yang sama
dengan tugas yang dilaksanakan oleh orang-orang dalam pekerjaan.
Mereka telah mengobservasi model memiliki makna baginya yang
mendapatkan hukuman atau tidak diacuhkan dalam melaksanakan aktifitas dalam
pekerjaan.
Telah mengamati teman yang tidak menguntungkan baginya serta
telah dipengaruhi kata-kata dan image yang diasosiasikan dengan kerjanya.
Diantara banyaknya aplikasi praktis dari kerja Krumboltz
(1983) adalah adanya aturan pembuatan pilihan dan bagaimana hal ini bisa
mempengaruhi kepercayaan yang tidak rasional. Seperti Krumboltz telah memperkenalkan
masalah yang timbul dari observasi diri, generalisasi yang salah serta ketidak
akuratan interpretasi kondisi lingkungan.
KESIMPULAN
Dalam dunia kerja, lalu dia akan dengan sendirinya
menentukan batasan – batasan dari konflik yang telah diterapkan oleh para
karyawan lainya.
Menyadari bahwa dalam lingkungan kerja itu sendiri butuh
penyesuaaian, sesuai teori diatas kita dapat ambil garis besar sesuai perinsip
masing masing individu menanggapinya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar