Rockabilly
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Asal-usul
Elvis Presley
dalam film "Jailhouse Rock" (1957)
Hubungan erat
antara musik blues dan musik country bisa ditelusur sejak dari rekaman
lagu-lagu country tahun 1920-an. Julukan untuk bintang musik country Jimmie Rodgers adalah blue yodeler atau
penyuara yodel
bergaya blues. Lagu-lagu hit dari Jimmie Rodgers banyak yang berirama blues,
walaupun aransemen dan warna musiknya berbeda dari penyanyi blues kontemporer
seperti Blind
Lemon Jefferson dan Bessie
Smith.[1]
Di sepanjang
dekade 1930-an dan 1940-an lahir dua warna musik baru, western
swing dan hillbilly
boogie. Grup musik Bob Wills
and his Texas Playboys merupakan bintang laris dari genre musik western swing
yang memadukan cara bernyanyi musik country, teknik steel
guitar, dan grup big band berirama jazz.
Setelah Amerika Serikat dilanda demam boogie-woogie
pada tahun 1940-an, penyanyi country seperti Moon
Mullican, Delmore
Brothers, Tennessee
Ernie Ford, dan Maddox Brothers and Rose mulai merekam lagu-lagu
dalam warna musik baru yang dikenal sebagai hillbilly boogie. Mereka
memadukan gaya bernyanyi dan lirik musik country yang sederhana dengan ritme
bass berirama boogie.[2]
Bill
Monroe adalah perintis irama musik bluegrass
yang merupakan gaya baru musik country yang terdengar sangat konservatif.
Lagu-lagu Bill Monroe banyak yang berirama blues, dan sebagian lagi berirama
folk balada atau lagu irama musik
parlor. Earl
Scruggs adalah pemain banjo grup musik pimpinan Bill
Monroe yang memperkenalkan petikan banjo yang cepat, sehingga musik yang
dihasilkan menjadi bersemangat dan penuh energi.[3] Tempo yang cepat juga merupakan ciri
khas rockabilly ditambah pameran keterampilan memainkan alat musik.
Di awal tahun
1950-an, Hank
Williams dan Lefty
Frizzell yang bergaya musik honky tonk
merajai lagu-lagu yang diputar di jukebox.
Tema lagu-lagunya kebanyakan tentang pesta, putus cinta, dan ketidakadilan
dalam hidup. Musik seperti ini cocok untuk kalangan pekerja yang senang
berkumpul di bar untuk melewatkan malam minggu dengan minum-minum, mencari
pacar atau teman berkelahi. Suasana meriah seperti ini ternyata lebih pas lagi
kalau mendengar musik berirama rockabilly yang memiliki ritme lebih cepat dan
lirik berisi luapan emosi secara terang-terangan. Era Hank Williams tidak
berlangsung lama karena sang bintang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di
malam tahun baru 1953. Kecelakaan ini terjadi beberapa bulan sebelum Elvis
Presley memulai rekaman di studio Sun.[4]
Elvis Presley
tampil memadukan citra generasi pemberontak ditambah gaya liar dalam bermusik
Hank Williams dengan karisma remaja James Dean. Wajah tampan, pertunjukan seksi penuh
skandal, dan musik yang inovatif menjadikan Elvis sebagai idola baru di
kalangan remaja. Musik rockabilly disukai remaja karena lekat dengan citra
pemberontak, seksualitas, dan kebebasan dari belenggu formalitas yang
diciptakan orang tua dan tokoh masyarakat. Elvis Presley dan genre rockabilly
merupakan perintis gaya rock n' roll yang secara khusus dimainkan orang
berkulit putih, dan sekaligus menyalakan revolusi budaya yang dampaknya masih
terasa hingga sekarang.[5][1]
Pada 12 April 1954,
Bill Haley masuk studio di New York untuk merekam
"(We're Gonna) Rock Around the Clock" dalam versi yang lebih berisik
dari versi irama country yang pernah dicoba sebelumnya.[6] Bill Haley sebenarnya sudah merekam
lagu-lagu berirama rockabilly tiga bulan lebih awal dari Elvis, tapi kalah
terkenal. Sehubungan hal ini, penulis dari lembaga Rockabilly Hall of Fame, Alex Fraser-Harrison
mengatakan bahwa Elvis didukung staf yang lebih baik dalam soal hubungan
masyarakat.[7] Sambutan terhadap lagu "Rock
Around the Clock" mulanya cuma biasa-biasa saja, tapi segera menduduki
puncak tangga lagu di seluruh dunia setelah dijadikan lagu tema film Blackboard
Jungle.[6]
Kelahiran rockabilly
Sam
Phillips adalah seorang pemilik label rekaman independen bernama Sun
Records di Memphis, Tennessee. Selama beberapa tahun, pengalaman Sam
Phillips terbatas pada merekam dan mengedarkan musik yang dibuat pemusik blues
dan country lokal. Selain itu, studio rekaman miliknya disewakan kepada orang
yang kebetulan lewat dan kebetulan ingin membuat rekaman musik sebagai
kenang-kenangan. Salah satu orang lewat dan ingin merekam suaranya adalah Elvis
Presley. Sam Phillips pernah berkata, "Kalau saja aku dapat menemukan
penyanyi berkulit putih dengan suara dan kepekaan orang berkulit hitam, aku
bisa untung satu juta dolar."[8] Dalam diri Elvis, Sam Phillips
menemukan segalanya yang ia cari.
Elvis
dipasangkan dengan musisi band lokal berirama country, gitaris Scotty
Moore dan pemain bas Bill Black.
Trio ini berlatih memainkan lusinan lagu, mulai dari musik country tulen, lagu-lagu hit Dean Martin, hingga lagu musik gospel. Pada 5 Juli 1954, mereka merasa jenuh karena
terus menerus rekaman di studio Sun dan memutuskan untuk mengambil waktu
istirahat. Elvis menghibur diri dengan memainkan lagu lama berirama blues yang
segera diikuti Scotty dan Bill. Sam terkesan mendengar blues yang mereka
mainkan dan meminta agar lagu diulang dari awal. Lagu bersejarah tersebut
adalah "That’s
All Right" yang direkam dan diedarkan sebagai singel pertama
Elvis pada 19 Juli 1954.
Warna musik
"That's All Right" betul-betul baru, walaupun Elvis hanya
menggabungkan unsur-unsur yang sudah dikenal sebelumnya. Pemusik Carl
Perkins menyebut rockabilly sebagai "irama blues dengan beat
country." Lagu "That's All Right" memang lagu blues yang
dimainkan dengan tempo bluegrass
yang cepat. Permainan bas Bill Black yang lincah dan gitar lead yang penuh
perasaan dari Scotty Moore menjadi ciri khas lagu ini. Ditambah jangkauan vokal
Elvis yang luas, lagu ini sangat digemari remaja waktu itu yang sedang
mengidam-idamkan kebebasan. Selanjutnya, Elvis kembali masuk rekaman, kali ini
dengan lagu berirama bluegrass, "Blue Moon of Kentucky" yang dibawakannya
dengan gaya yang sama.[1]
Lagu "Blue
Moon of Kentucky" langsung disukai pendengar setelah diputar
stasiun-stasiun radio di kawasan Memphis. Setelah masuk tangga lagu lokal, lagu
ini mulai diputar di berbagai stasiun radio di daerah Selatan. Pendengar
ternyata tidak bisa mengenali warna kulit penyanyi lagu "Blue Moon of
Kentucky" hanya dari mendengar suaranya saja. Penggemar terbesar lagu ini
ternyata datang dari pendengar stasiun radio berirama country. Pada waktu itu,
orang masih belum tahu bagaimana harus menyebut nama jenis musik ini. Elvis
menyebut musiknya sebagai The Hilbilly Cat dan King of Western Bop.
Nama "rockabilly" diperkenalkan kemudian dan ternyata terus melekat
hingga sekarang. Hingga pada tahun berikutnya, Elvis masih merekam 4 buah
singel lagi untuk studio Sun. Semuanya direkam Elvis dengan resep yang sama,
campuran blues dan country. Lagu-lagu Elvis menjadi standar gaya rockabilly
dengan ciri khas berupa "tempo tinggi" dengan betotan bas, petikan
gitar penuh perasaan, permainan gema, dan sering meneriakkan "Go man go".
Ciri khas lain adalah vokal yang sangat emosional dan energetik, seperti orang
tersedak atau gagap bernyanyi, atau suara yang terjun dari falseto ke bass dan
sebaliknya.[9] [10]
Pemusik rockabilly terkenal
Setelah Elvis
Presley menjadi sangat terkenal, perusahaan rekaman Sun menjual kontrak dengan
Elvis kepada RCA Victor
seharga AS$40 ribu. Uang tersebut dipakai Sam Phillips untuk melakukan
perluasan dan renovasi studio rekaman. Dari studio Sun kemudian lahir
bintang-bintang seperti:
Penyanyi dari label rekaman Sun yang
berhasil meraih penjualan di atas satu juta kopi dengan lagu "Blue
Suede Shoes". Karier Carl dan band pengiringnya hancur bersama
kecelakaan lalu lintas ketika sedang menuju New York untuk tampil di televisi.
Sewaktu Carl dan rekan sedang dirawat berbulan-bulan di rumah sakit, "Blue
Suede Shoes" melejit di tangga lagu dan turun lagi secara pelan-pelan.
Carl Perkins berhasil sembuh, namun tidak lagi pernah berhasil menciptakan lagu
hit.
- Jerry Lee Lewis alias "The Killer"
Jerry perlu menjual semua telur-telur
dari peternakan ayam milik ayahnya di Ferriday,
Louisiana supaya bisa ikut audisi di studio Sun. Warna permainan
piano Jerry Lee Lewis sangat unik dan aksi panggungnya sangat keterlaluan.
Setelah menjual rekaman sebanyak 4 juta kopi, Jerry diasingkan para penggemar
karena menikahi keponakannya sendiri yang berusia 13 tahun.
Penyanyi ini memulai karier sebagai
penyanyi rockabilly di studio Sun, walaupun nantinya lebih dikenal dengan
lagu-lagu ballad produksi Monument
Records pada awal tahun 1960-an.
Pesaing Elvis sang raja rock n' roll,
Johnny Cash sering disebut "pangeran rockabilly". Musik Johnny Cash
terkenal sederhana dan mudah dimengerti banyak orang. Salah satu lagunya yang
menjadi klasik adalah "Folsom Prison Blues".
Selain bintang
rockabilly asal studio Sun masih banyak lagi penyanyi rockabilly lain yang
berhasil menciptakan lagu hit, dan menjadi panutan pemusik rock generasi
berikutnya. Beberapa di antaranya tewas di usia muda.
- Buddy Holly asal Lubbock, Texas
Buddy Holly adalah penulis lagu
sekaligus gitaris berbakat, dan vokalis yang unik. Sebagian besar lagu-lagunya
yang menjadi hit adalah hasil ciptaan sendiri, misalnya "That'll
Be the Day" dan "Peggy Sue".
Buddy Holly tewas dalam kecelakaan pesawat tahun 1959, tapi rekamannya terus
populer (terutama di Inggris), dan menjadi inspirasi bagi pemusik lain.[11]
- Johnny Burnette dan Rock‘N’ Roll Trio asal Memphis
Ketika Elvis sudah mulai populer,
Johnny Burnette dan rekan-rekan sebaya berhasil masuk dalam acara televisi
pencari bakat, "Original Amateur Hour" yang dipandu Ted Mack. Rekaman Johnny Burnette yang berirama
rockabilly ternyata tidak ada yang sukses. Burnette justru sukses dengan
lagu-lagu pop seperti "You're
Sixteen" dengan target remaja belasan tahun. Burnette tewas
tenggelam sewaktu kapal kecilnya ditabrak kapal lain pada tahun 1964.[12]
Kostum kulit berwarna serba hitam,
lagu-lagu bertema seks, dan hal-hal berbau bahaya menjadikan Gene Vincent
sebagai moyang penampilan para rocker. Anggota band pengiringnya, the
Blue Caps juga terdiri dari pemusik berbakat. Setelah mencatat
penjualan di atas 1 juta kopi di AS dengan "Be-Bop-A-Lula"
dan "Woman Love", kepopulerannya memudar. Di Eropa, Vincent terus
populer hingga meninggal akibat sakit lambung pada tahun 1971.[13]
Seperti halnya Chuck Berry, lagu-lagu Eddie Cochran mengangkat
pengalaman masa remaja secara jenaka. Eddie adalah gitaris sekaligus penulis
lagu berbakat dengan lagu-lagu hit seperti "Summertime
Blues", "C’mon Everybody", "Sittin’in the
Balcony", dan "Something Else".[13] Pada tahun 1960, Eddie mencatat sukses
dalam tur bersama Gene Vincent di Inggris, tapi mengalami kecelakaan dan tewas
sewaktu menuju bandar udara hendak pulang ke Amerika.[13]
Lusinan lagu Rick Nelson menjadi hit
pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Lagu "Hello
Mary Lou", "Lonesome Town", "Travelin'
Man", dan "Poor
Little Fool" dikerjakan Rick Nelson bersama pemusik aliran
rockabilly ternama seperti Johnny Burnette dan James
Burton. Setelah tahun 1964, Rick Nelson hanya berhasil mencetak dua
lagu hit, namun terus berusaha memenangkan hati penggemar di dua dekade
selanjutnya. Rick Nelson tewas dalam kecelakaan pesawat pada tahun 1985.[14]
Aliran
rockabilly tidak selalu didominasi pria. Wanita penyanyi rockabilly seperti Wanda
Jackson, Janis
Martin, Jo
Ann Campbell, dan Alys
Lesley sempat mencatat hit kecil-kecilan dan melakukan tur. Walaupun
demikian, lagu-lagu mereka tidaklah sepopuler penyanyi rockabilly pria.
Pengaruh wanita penyanyi rockabilly di masa itu nantinya baru terasa
berpuluh-puluh tahun kemudian ketika Becky Hobbs, Rosie
Flores, dan Kim Lenz membangkitkan kembali rockabilly.[15]
Di Amerika
Serikat, musik rockabilly mencapai puncak kepopuleran sepanjang tahun 1956 dan
1957, tapi praktis tidak disiarkan lagi di radio setelah tahun 1960. Musik
rockabilly bertahan agak lebih lama di Inggris hingga di pertengahan tahun
1960-an.
SUMBER : http://id.wikipedia.org/wiki/Rockabillyhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rockabilly
Tidak ada komentar:
Posting Komentar